

Express delivery services for parcels and envelopes by the specialists in international shipping.
Learn about Express

Freight transportation, warehousing and distribution, supply chain solutions – we cover it all!
- Freight Transportation
- Air Freight
- Ocean Freight
- Road and Rail Freight
- Intercontinental Direct Distribution Solutions
- Where we can deliver
- What freight we can handle
- Consolidation and Groupage
- Intermodal & Multimodal Transport
- Industrial Projects Transportation
- Trade Fairs & Events
- Transportation Management
- Lead Logistics Provider (LLP)
- Renewable Energy
- Aid & Relief Services
- Green Logistics
- Contact Us

International Business Mail, B2C Parcel, Direct Marketing, and Hybrid or fully Digital Services

Welcome to the Pancaran-Group Press area, including media relations information and resource center.

Pancaran-Group offers various exciting career opportunities all over the world – be part of it!

Welcome to the world's leading logistics company












Dalam 12 Tahun Mendatang, Indonesia Bakal Kehabisan Cadangan Minyak

Hal ini terjadi jika pemerintah tidak dapat menemukan cadangan minyak yang baru. Pasalnya, konsumsi bahan bakar minyak terus meningkat.
Wakil Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro memprediksi, dalam waktu 12 tahun, Indonesia akan kehabisan cadangan minyak. Hal ini terjadi jika pemerintah tidak dapat menemukan cadangan minyak yang baru. Pasalnya, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus meningkat.
"Cadangan minyak di Indonesia kian hari menipis akibat konsumsi BBM terus meningkat. Saat ini cadangan minyak kita hanya 3,7 miliar barrel dan angka tersebut hanya 0,3 persen dari cadangan minyak global," tutur Komaidi, Senin (16/12), saat menjadi pembicara dalam Pertamina Energy Outlook 2014 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.
Komaidi mengungkapkan, apabila pemerintah tidak turut campur tangan mencari cadangan minyak baru, maka dalam waktu 12 tahun, Indonesia tidak akan lagi memiliki sumber minyak.
Komaidi sangat menyayangkan tindakan pemerintah, yang sampai saat ini masih memberikan subsidi bahan bakar minyak kepada masyarakat.
Padahal, Indonesia saat ini hanya mampu memproduksi 830.000 barrel per hari. Di sisi lain, Indonesia membutuhkan minyak 1,2 juta barrel per hari.
Hal itulah yang membuat Indonesia selalu mengalami defisit minyak dan mengharuskan melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Karena itu, kata Komaidi, untuk menanggulangi permasalahan konsumsi BBM, pemerintah harus mencari solusi yang matang. Hal ini dilakukan agar ketergantungan Indonesia terhadap minyak impor bisa ditekan.
"Untuk mengatasi hal ini, yang harus benar-benar diperhatikan itu tujuan yang utama entah short term atau long term-nya harus dipikirkan masak-masak," ujarnya.
National Geographic Indonesia, 17 Desember 2013